31view

Kelas Rempah Bersama Dr Djoko Santosa, Farmasi Biologi UGM X Mupangati Kopi

Merambah Rerimpangan di Kulon Progo: Kelas Rempah Bersama dr. Djoko Santosa

Kulon Progo — Dalam upaya menggali dan merawat kearifan lokal, Yoga Djaya menghadirkan kelas rempah bertajuk "Merambah Rerimpangan" bersama dr. Djoko Santosa dari Departemen Farmasi Biologi UGM. Bertempat di Mupangati Kopi, Kulon Progo yang kaya akan tumbuhan herbal, kelas ini menjadi ruang belajar yang menyatukan pengetahuan ilmiah dan tradisi leluhur.

Peserta diajak menelusuri ragam rempah lokal seperti temulawak, jahe, kunyit, dan sambiloto—mulai dari cara identifikasi di alam, manfaat farmakologis, hingga potensi pengembangan sebagai produk herbal yang bernilai. Dr. Djoko Santosa, dengan pengalamannya yang luas di bidang fitofarmaka, memberikan penjelasan menarik yang membuka wawasan peserta mengenai rempah sebagai warisan sekaligus solusi kesehatan masa kini.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menjembatani ilmu pengetahuan modern dengan praktik tradisional yang telah hidup di tengah masyarakat selama ratusan tahun.

Merambah rerimpangan, menyusuri jejak penyembuhan yang ditinggalkan alam.


  • 7. Kelas Rempah “Merambah Rerimpangan” Usai, Peserta Pulang Membawa Ilmu dan Kesegaran Baru

    Kelas Rempah “Merambah Rerimpangan” Usai, Peserta Pulang Membawa Ilmu dan Kesegaran Baru

    Kelas rempah bertajuk “Merambah Rerimpangan” bersama dr. Djoko Santosa dari Departemen Farmasi Biologi UGM telah usai dengan penuh kesan. Setelah sehari penuh menyusuri jejak rempah-rempah Nusantara di alam Kulon Progo, para peserta pun kembali ke rumah masing-masing dengan membawa bekal ilmu, pengalaman, dan semangat baru.

    Dalam kelas ini, peserta diajak mengenali langsung berbagai tanaman obat, mempelajari khasiatnya secara ilmiah, dan meracik minuman rempah secara praktis. Suasana akrab dan alami membuat proses belajar terasa menyenangkan dan membumi.

    Dr. Djoko Santosa menegaskan pentingnya merawat pengetahuan tradisional lewat pendekatan ilmiah yang tepat, agar rempah tetap relevan di masa kini dan mendatang.


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook